Categories

SOCIAL MEDIA

Senin, 10 Juli 2017

Idol Jepang dan Obsesinya Dengan 'Kesucian'

Sebagai wibu (pecinta yang sok-sok jejepangan) tingkat lumayan akut, gue merasa bisa 'membaca' arah preferensi negara Yakitori tersebut. Membaca dari mana? Dari budaya pop-nya dong.

Kok budaya pop?

Karena budaya pop mencerminkan satu ideal sebuah bangsa. Intinya ya selera kebanyakan orang mah tercermin lah di budaya pop.

Kayak budaya pop Indo, yang terkenal siapa? Raisa. Ya.. emang Raisa itu 'selera'nya masyarakat Indonesia kebanyakan kan? Cantik, a bit sexy, wanita indonesia banget, anggun.

Kita cocokin dengan Isyana, 'nafas' kecantikannya pun sama. Sama Maudy Ayunda pun sama.

Sama Chelsea Islan? Secara fisiologis emang beda, tapi secara pembawaan? Ya sama-sama juga. Sama-sama anggun, kalem dan ayu gitu.

Sekarang kita tengok negara Onigiri, siapa yang mereka fans-in? AKB48.



Coba kita bedah ciri-ciri AKB48 ini:

-Memakai semi-seragam sekolah/seifuku (penting)
-Gaya rambut berponi yang imut banget kayak anak-anak.
-Makeup yang minimalis banget
-Aura yang childish but a bit sexy.

And? And #BOOM. Japanese loves it to the core!

Mereka suka idol berpenampilan 'kekanakan' (ditunjukkan oleh seifuku ala sekolahan) dengan gaya rambut kuncir-kuncir kayak anak kecil. A cute things. A cute, pure things.

Berbeda dengan Raisa si full grown up woman, AKB48 ini dibuat se'muda' mungkin.

Mau jabat tangan aja ngantri dan beli tiket, bahkan ada fans gila yang ngeborong ribuan CD untuk isi form voting oshimen (idola cewek) kesukaannya!

"Ah, tampilannya aja mungkin yang muda?"

Nope, 48 Family punya hal yang dinamakan sebagai 'Golden Rules', yang berisi:

1. Dilarang pergi ke diskotik.
2. Dilarang tanda tangan di sembarang tempat [kecuali untuk merchandise yang akan di jual].
3. Tidak boleh mabuk2an dan merokok.
4. Tidak boleh pacaran.
5. Pergi ke tempat wisata harus beserta penjaga / pengawas / wali.
6. Sekolah / Pendidikan yang utama.
7. Tidak boleh memakai pakaian yang mencolok (yang ini tergantung jaman) dan make-up yang tebal.


Peraturan ini menurut gua cukup normal ya, sampai kita lihat poin nomor 4 dan 7.

Mereka ga boleh pacaran dan ngga boleh memakai pakaian yang mencolok serta makeup tebal.

Makeup tebal men, kaga boleh.

Apa artinya? Artinya lu di dunia nyata harus mempertahankan ilusi 'kepolosan' lu. Muka lu adalah komoditas, 'kemudaan' lu adalah barang jualan, on maupun off-air. 

Pakai pakaian mencolok sih oke, paham. Tapi kenapa makeup aja diatur? Ada apa? Se'harus' itu kah mempertahankan perasaan fans? Ilusi gadis polos di atas panggung, harus banget dibawa pas lagi hang-out?

"Ah, lu negative thinking aja kali. Masa se'ngaruh' itu sih image polos di industri idol jepang?"

Yeh, ini sudah terbukti juga dengan bubarnya sister group AKB48 yang bertajuk dewasa, SDN48 (Saturday Night 48).


Bubar, bubar jalan. Itu boots kulit mah masih kalah sama rok anak sekolahan. Dan foto di atas masih paling sopan lho di antara foto SDN48 yang lain. Ada lagi foto topless, cuma nutupin payudara pake cat doang. 

BUBARRR...

Karena fantasi orang Jepang bukan itu. Men, foto-foto gravure (pakaian renang/bikini) aja masih dibawakan dengan aura cute-seksi kok :)

Mau fakta yang lebih parah lagi? Udah tau tentang Minami Minegishi? Idol AKB48 yang botakin rambut sebagai permintaan maaf karena ketauan keluar dari apartemen sama pacarnya?


Yeah, this is real. 'Atonement' ketauan pacaran itu separah ini, separah harus botakin rambut. Walaupun atas dasar kemauan sendiri, tapi setidaknya kita tahu: menjadi SINGLE itu penting banget untuk mempertahankan fans pria. SEPENTING ITU.

Saking 'kepolosan' dan 'kesucian' menjadi barang dagangan paling laku dan paling wangi, pelacuran anak berseragam pun laku banget dan jadi komoditas di sana.

Enjo kosai, compensated dating, yaitu pertukaran antara badan cewek dan material dari lelaki hidung belang. 70% enjo kosai termasuk pada hubungan seksual.

Menurut Wikipedia, pelaku enjo kosai bisa juga ibu rumah tangga, tapi yang mendominasi adalah cewek-cewek berseragam :)

Bahkan seragam ini kadang jadi request pria hidung belang.

Yeah, selain budaya loli (kecintaan pada wanita berfisik belum berkembang seperti anak kecil), enjo kosai (berwujud cewek berseragam) membuat Jepang punya tendensi ke arah, idk, pedophile? Hahahaha!

AKU PERNAH NULIS TENTANG PEDOFIL DAN DEFINISI LOLI, BACA YA!

Pedophile mah ngga tau lah ya, tapi dari pengamatan gue di atas sih udah jelas banget, Jepang terobsesi pada kemudaan. Pada kesucian. Pada kepolosan.

Terlihat juga dari style makeup yang berusaha untuk cute, rambut berponi, suara-suara high-pitched, gesture malu-malu kucing yang biasanya ada dalam karakter tokoh utama komik romance.

It's.. Japanese thing.

Ada beberapa alasan yang gua baca tentang kenapa jepang terobsesi dengan 'kemudaan' dan 'kesucian' ini.

1. Stress bekerja.
Budaya kawaii, cute, innocent ini merupakan pelarian dari fakta keras kehidupan orang Jepang. Seperti yang kita tau, mereka punya etos kerja yang tinggi. Bahkan working overtime itu hal yang lumrah. Saking lumrahnya, banyak yang mati :(

Dengan budaya 'kekanakan' yang bebas dari stress, bebas tekanan, bebas 'aura negatif', maka si orang-orang stres ini punya tempat peristirahatan, tempat rileks, tempat dimana semuanya fluffy, lucu, polos dan cheerful.

Kayak cewek-cewek aja deh, pasti langsung rileks dan ilang kan capeknya ketika ngeliat toko tas lucu-lucu? Ya sama juga kayak cowok, mereka langsung rileks pas liat pahanya Matsui Jurina zzzz..

2. Angka kelahiran yang rendah
Jadi mereka kangen kepolosan anak-anak gengs zzzz... iya, karena kangen kehangatan anak-anak, makaaaa... jadilah 'anak-anak' itu sebagai nafas budaya pop.

Kangen yang seger-seger lah ya intinya.

3. Budaya patriarkis?
Ya, normal lah. Man takes control, so innocent girl is needed. Kalo femdom (female domination) gitu mah kaga laku kali ah, cewe-cewe menantang gitu mah ngga bisa dikontrol atuh.

***

Ya apapun itu, gue ngga mau judge sih. Namanya juga preferensi ya, bebas aja. Gue hanya menjabarkan isi yang ada di kepala gue karena hal ini unik banget. Ternyata kita bisa menilai kondisi psikologis, sosial, preference sebuah society hanya dari artis popnya ya!

Ini juga terbukti bahwa wanita memang komoditas pasar terbesar. Coba di Indonesia deh, rata-rata penyanyi cewek itu HARUS cantik, tapi penyanyi cowok? Apa semuanya ganteng? Nggak. Tapi apa cewek-cewek suka? Ya.

Rumus preference lawan jenis orang Indo itu kayak gini.

Penyanyi cewek: cantik, liriknya paling seputar cinta-cintaan, tapi masih light.
Pernyanyi cowok: ngga harus ganteng, tapi lirik cintanya harus menye-menye, menusuk kalbu, BAPER OLWAYS.

See? Man is a visual creature terbukti disini nih wwkwkwkw. And woman is rawan gombal zzz.

KOK JADI GANYAMBUNG SAMA BUDAYA JEPANG :(

Ya jadi segitu aja sih perbandingan dari gue, semoga pada sukak!

9 komentar :

  1. Iya ya? Cewek2 di anime juga begitu. :) Malu2 kucing dan berpenampilan cute. Ternyata memang sudah jadi budayanya.

    BalasHapus
  2. Alasan2nya masuk akal ya la.. Dari dulu merhatiin jg cewe2 di sana pingin keliatan lbh muda dari umurnya, ada yg jatohnya sok imut ada jg yg masih cocoklah.. Kalo JKT punya rules yg sama kayak AKB gak sih? Eh tp sekarang di sini JKT kayaknya udah gak sehappening beberapa taun lalu ya. Bener la, Raisa, Isyana, Chelsea Islan lebih dilirik.. :D

    BalasHapus
  3. bener nih mbak nahla, terus kalo gitu, cewe2 di indonesia sebenernya lebih bisa menerima idola cowo, gak cuma dari tampilan fisik harus ganteng tapi kalo suara bagus, atau akting bagus its ok. tapi sebaliknya cowo itu hanya melihat fisiknya yah.. aq pikir sih gitu. bagus ini postingnya, aq suka.

    BalasHapus
  4. baru tahu ternyata gak boleh pacaran ya. Bagus dong, wakaka, apalah. Tapi ngeri ya kalau punya anak gadis di Jepang, aku ngabayanginnya udah takut aja, apalagi ttg loli2 itu, errr.

    BalasHapus
  5. aku dulu wota sejati ya Tuhan
    masalah gak boleh pacaran emang kayak dosa besar klo ketauan
    soalnya biasanya wotanya jadiin pacar kayalan bagi mereka (ampuni aku Tuhan yang pernah seperti itu)]

    BalasHapus
  6. Iya loh aku kok baru nyadar yaa hahhaha selama ini cuma nikmatin gitu aja hehhee

    BalasHapus
  7. masuk akal mbak.. fitrah kita suka yang baik-baik ya.. kesucian dan kepolosan identik dengan baik.. maka jiwa manusia yang capek berbuat sesuka hati bakal kembali pengen baik.. mantap tulisannya mbak

    BalasHapus
  8. bener banget tuh rumus preference lawan jenis orang Indonesia hahaha

    BalasHapus
  9. Tambahan lagi, Mbak Nahla.
    Kenapa rambut para personilnya pada lurus bin rapih gitu?
    wkwkwkwkwkkwkw
    .
    .
    .
    salam penutupnya ga nyambung tapi ngena nihhh :D

    BalasHapus

Halo..
Semua komentar akan dimoderasi, jadi jangan kasar-kasar yaaa...
Kritik dibolehin lah pastinyo, cuman yang membangun eaaa~

Back to Top