Categories

SOCIAL MEDIA

Kamis, 18 Juni 2015

Judgemental Series #2: Makanan Bayi Instan

Halo! Nahla's here!
Udah lama banget gue gak nulis, karena gue supa sibuk dan mau ujian biola juga.


Nggadeng,  karena buntu aja otak ini.

Yang mau gue omongin adalah makanan bayi instan, yang menjadi barang 'haram' buat ibu-ibu 'teladan' setelah susu formula.

Banyak banget deh yang berkoar-koar kayak gini:

"Homemade MPASI adalah bentuk cinta ibu!"
"Anak gak boleh dikasih makanan instan!"
"Dasar ibu muda males!"

Judge me, ibu-ibu. I don't care. I'm the best woman/mother in my daughter's eyes.

Konsep ibu 'teladan' adalah:

Makin repot, makin teladan!

konsep ibu sesat kayak gue adalah:

Makin simpel, makin mudah, makin cihuy.

I love to play, la! Who doesn't?!

Kalau ada gendongan, ya kenapa harus pake tangan?
Kalau bayi gak suka dibedong, kenapa harus dibedong?


Nggala, bercanda. Gue gak se cuek itu sama anak gue..

Awal pakai makanan bayi instan

Sebenernya gue tiap pagi selalu blenderin Mabi pepaya, pisang, masakin gasol, atau blenderin semangka, like a good mom.

Gue belum kasih Mabi nasi, kenapa? Soalnya nasi tim itu kan untuk bayi 9 bulan, why bother?

Pokoknya gue rajin lah, kayak istri idaman semua orang gitu.
Dan Mabi pun SUKAAA BANGETTT sama blenderan bikinan gue.
Selalu habis!
Gasol ubi, pepaya, pisang, dan segala macam teman-temannya.


And i felt reaaallyyyy goooodddd back then!

Sampai suatu hari.....

Pupnya Mabi makin keras, keras sekali kayak batu kerikil.
Harus dicongkel pake sarung tangan dan lube, bener-bener gak ada airnya sama sekali!
Mabi sampai nangis-nangis tiap mau pup..
Diameternya paling besar bisa 3cm..
Kasihan sekali. Tiap ganti pampers, dia nangis, dan yang diliatin dengan muka sinis? YA GUE LAH, IBU MUDA KAN SELALU SALAH IYAGAK HAHAHA.


"Ya kasih pepaya dong, bun! Dasar malas!"

UDAH WOI.
gue menjalankan diet pepaya, jadi sehari cuma makan pepayaaaa doanggggg...

hasilnya?


MAKIN KERAS.

Sampai gue ke dokter, dan jawabannya adalah...............


"Mungkin anak ibu gak cocok pepaya."

Bayangin dah, makanan pencahar macam pepaya aja dia gak cocok, gimana buah lain?

Dan gue baru ngeh, kalau pup keras dia itu bau pepaya.


And i was like, "Oke fine, ayo kita kasih makanan instan aja".
Karena menurut gue, makanan instan kan mengandung susu, nah biasanya anak kecil kalau kena susu pertama kali akan sedikit encer pupnya.

Gue beli ini:


Penambah berat badan, biar dia gak kekurusan terus gue lagi yang disalahin.
Hhh..


Setelah 4 hari gue kasih Mabi Milna, akhirnyaaaa


Pupnya kembali normaaalllllll!

Dan Mabi sukak bangett sama Milna yang ini, rasa ayam sayur. Dia selalu minta lagi dan lagi.

AND THERE SHE IS, HAPPY, HEALTHY, LOVES TO EAT AND FAT.


AND SHE LOVES ME LOTS!


Btw, hari ini gue masakin dia Milna beras merah dan brokoli kukus, dan dia gak suka.
Lalu gue masakin Milna penambah berat badan campur kaldu ayam, dan dia gak semangat.


....

Tapi dia suka makan biskuit!
Jadi untuk memenuhi gizinya, gue kasih deh dia biskuit 2 biji...



Pesan untuk ibu teladan

It is very nice to cook for your kid(s)! Gue juga ngerasain banget yang namanya sensasi ibu teladan yang katanya bisa langsung masuk surga.


Tapi jangan terlalu maksain kalau memang gak sempat, atau gak cocok. Menurut gue, kebahagiaan anak itu yang utama.
Kalau mau ditempa secara keras, nanti aja kalau uda gedean.

Ingat, untuk mengeluarkan produk makanan bayi itu perlu seleksi yang sangaat ketat.
Dan makanan bayi itu bukan sesuatu yang haram.


Makanan instan itu gak membuat kalian menjadi 'ibu pemalas'.

Sekarang, kalo gue bela-belain Mabi makan pepaya terus demi memenuhi kriteria 'ibu teladan', apa itu namanya nyiksa?
Gue udah coba berbagai macam masakan, tetep pupnya keras.

Jangan nyiksa anak demi gengsi, hahaha.


Don't be that conservative lah. Nobody likes conservative people.


Kalian adalah ibu bagi anak-anak kalian, kalian tau yang terbaik.
Asal gak mencelakai anak, kalian adalah ibu yang baik!

Eh, beliin Milna dong.


Back to Top